CIREBON—Ada tradisi yang dijalankan sebagian besar masyarakat Cirebon Jawa Barat memasuki Safar.
Biasanya mereka membuat makanan khusus yang sengaja dibuat kemudian dibagikan kepada tentangga dan saudara dekat.
Kue cimplo atau ada juga yang menyebutnya kue ampem, merupakan makanan khas Safar untuk masyarakat yang berada di wilayah Pantura Cirebon Jawa Barat.
Kue cimplo dibuat dari adonan tepung beras, tepung tapioka, kelapa, tape, dan bibit roti jarang dijumpai selain di bulan Safar, yang disajikan dengan tambahan kinca yang ditambahkan daun pandan sebagai pewangi.
Membuat kue cimplo selain karena tradisi juga memiliki nilai filosofis tersendiri bagi sebagian masyarakat Cirebon yang percaya dengan melakukan sedekah kue cimplo akan menjauhkan dari marabahaya.
Junasih salah satu warga Desa Penpen Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon mengatakan membuat kue cimplo rutin dilakukannya setiap tahun karena sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu.
“Rasanya juga enak, jadi anak-anak suka dengan kue cimpolo yang jarang dijumpai selain di Bulan Safar,” katanya, Sabtu (13/12/2014).
Junasih mengaku lebih memilih membuat kue cimplo sendiri dibanding harus membelinya di pasar, karena cimplo buatan sendiri jelas lebih terjamin kebersihannya dan lebih enak.
“Tiap bikin pasti langsung dibagikan ke tetangga, dan saudara, namanya juga sedekah,” ujarnya.
Tradisi membuat kue cimplo di Bulan Safar juga banyak dilakukan masyarakat di Kabupaten Indramayu Jawa Barat sebagai sebuah tradisi dan sedekah menolak bala.