Senin, 09 Februari 2015
Sejarah Sumedang
Kerajaan Sumedang Larang adalah :
Salah satu kerajaan Islam yang diperkirakan berdiri sejak abad ke-15Masehi di Jawa Barat, Indonesia. Popularitas kerajaan ini tidak sebesar popularitas kerajaan Demak,Mataram, Banten dan Cirebon dalam literatur sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Tapi, keberadaan kerajaan ini merupakan bukti sejarah yang sangat kuat pengaruhnya dalam penyebaran Islam di Jawa Barat, sebagaimana yang dilakukan olehKerajaan Cirebon dan Kerajaan Banten.
Sejarah
Kerajaan Sumedang Larang (kini Kabupaten Sumedang) adalah salah satu dari berbagai kerajaan Sunda yang ada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Terdapat kerajaan Sunda lainnya seperti Kerajaan Pajajaran yang juga masih berkaitan erat dengan kerajaan sebelumnya yaitu (Kerajaan Sunda-Galuh), namun keberadaan Kerajaan Pajajaran berakhir di wilayah Pakuan, Bogor, karena serangan aliansi kerajaan-kerajaan Cirebon, Banten dan Demak (Jawa Tengah). Sejak itu, Sumedang Larang dianggap menjadi penerus Pajajaran dan menjadi kerajaan yang memiliki otonomi luas untuk menentukan nasibnya sendiri.
Masa Pergantian Kekuasaan
Kerajaan Sumedang Larang 900 – 1601
Pemerintahan Mataram II 1601 – 1706
Pemerintahan Vereenigde Oostindische Compagnie(VOC) 1706 – 1811
Pemerintahan Inggris 1811 – 1816
Pemerintahan Belanda/Nederland Oost-Indie 1816 – 1942
Pemerintahan Jepang 1942 – 1945
Pemerintahan Republik Indonesia 1945 – 1947
Pemerintahan Republik Indonesia/Belanda 1947 – 1949
Pemerintahan Negara Pasundan 1949 – 1950
Pemerintahan Republik Indonesia 1950 – sekarang
Asal-Mula Nama
Kerajaan Sumedang Larang berasal dari pecahan kerajaan Sunda-Galuh yang beragama Hindu, yang didirikan oleh Prabu Aji Putih atas perintah Prabu Suryadewata sebelum Keraton Galuh dipindahkan ke Pajajaran, Bogor. Seiring dengan perubahan zaman dan kepemimpinan, nama Sumedang mengalami beberapa perubahan.
Yang pertama yaitu Kerajaan Tembong Agung (Tembongartinya nampak dan Agung artinya luhur) dipimpin oleh Prabu Guru Aji Putih pada abad ke XII.
Kemudian pada masa zaman Prabu Tajimalela, diganti menjadi Himbar Buana, yang berarti menerangi alam, Prabu Tajimalela pernah berkata “Insun medal; Insun madangan”. Artinya Aku dilahirkan; Aku menerangi.
Kata Sumedang diambil dari kata Insun Madangan yang berubah pengucapannya menjadi Sun Madang yang selanjutnya menjadi Sumedang. Ada juga yang berpendapat berasal dari kata Insun Medal yang berubah pengucapannya menjadi Sumedang dan Larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya.
Pemerintahan berdaulat
1 . Nama Raja-raja Kerajaan Sumedang Larang
Prabu Guru Aji Putih 900
Prabu Agung Resi Cakrabuana/Prabu Taji Malela 950
Prabu Gajah Agung 980
Sunan Guling 1000
Sunan Tuakan 1200
Nyi Mas Ratu Patuakan 1450
Ratu Pucuk Umun/Nyi Mas Ratu Dewi Inten Dewata 1530-1578
Prabu Geusan Ulun/Pangeran Angkawijaya 1578-1601
2. Nama Bupati Wedana Masa PemerintahanMataram II
R. Suriadiwangsa/Pangeran Rangga Gempol I 1601-1625
Pangeran Rangga Gede 1625-1633
Pangeran Rangga Gempol II 1633-1656
Pangeran Panembahan/Pangeran Rangga Gempol III 1656-1706
3. Nama Bupati Wedana Masa Pemerintahan VOC, Inggris, Belanda dan Jepang
Dalem Tumenggung Tanumaja 1706- 1709
Pangeran Karuhun 1709- 1744
Dalem Istri Rajaningrat 1744- 1759
Dalem Anom 1759- 1761
Dalem Adipati Surianagara 1761- 1765
Dalem Adipati Surialaga 1765- 1773
Dalem Adipati Tanubaja (Parakan Muncang) 1773- 1775
Dalem Adipati Patrakusumah (Parakan Muncang) 1775- 1789
Dalem Aria Sacapati 1789- 1791
Pangeran Kornel / Pangeran Kusumahdinata 1791- 1800
Bupati Republik Batavia Nederland 1800- 1810
Bupati Kerajaan Nederland, dibawah Lodewijk, AdikNapoleon Bonaparte 1805- 1810
Bupati Kerajaan Nederland, dibawah Kaisar Napoleon Bonaparte 1810- 1811
Bupati Masa Pemerintahan Inggris 1811- 1815
Bupati Kerajaan Nederland 1815- 1828
Dalem Adipati Kusumahyuda / Dalem Ageung 1828- 1833
Dalem Adipati Kusumahdinata / Dalem Alit 1833- 1834
Dalem Tumenggung Suriadilaga / Dalem Sindangraja 1834- 1836
Pangeran Suria Kusumah Adinata / Pangeran Soegih 1836- 1882
Pangeran Aria Suria Atmaja / Pangeran Mekkah 1882- 1919
Dalem Adipati Aria Kusumahdilaga / Dalem Bintang 1919- 1937
Dalem Tumenggung Aria Suria Kusumah Adinata/Dalem Aria S. 1937- 1942
Bupati Masa Pemerintahan Jepang 1942- 1945
Bupati Masa Peralihan Republik Indonesia 1945- 1946
4. Bupati Masa Pemerintahan Republik Indonesia
Raden Hasan Suria Sacakusumah 1946- 1947
5. Bupati Masa Pemerintahan Belanda / Indonesia
Raden Tumenggung M. Singer 1947- 1949
6. Bupati Masa Pemerintahan Negara Pasundan
Raden Hasan Suria Sacakusumah 1949- 1950
7. Bupati Masa Pemerintahan Republik Indonesia
Radi (Sentral Organisasi Buruh Republik Indonesia) 1950
Raden Abdurachman Kartadipura 1950- 1951
Sulaeman Suwita Kusumah 1951 – 1958
Antan Sastradipura 1958- 1960
Muhammad Hafil 1960- 1966
Adang Kartaman 1966- 1970
Drs. Supian Iskandar 1970- 1972
Drs. Supian Iskandar 1972- 1977
Drs. Kustandi Abdurahman 1977- 1983
Drs. Sutarja 1983- 1988
Drs. Sutarja 1988- 1993
Drs. H. Moch. Husein Jachja Saputra 1993- 1998
Drs. H. Misbach 1998- 2003
H. Don Murdono, SH. Msi 2003- 2008
H. Don Murdono, SH. Msi 2008- 2013
Sumber : http://paguyuban-onlen.blogspot.com