Kamis, 19 Februari 2015

Museum Alquran Berusia 300 Tahun

0 comments
Guna mempelajari jejak peninggalan penyebaran Islam di Garut, Jawa Barat, masyarakat bisa mengujungi Museum Situ Cangkuang, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di tempat ini, ada kitab suci Alquran yang berusia lebih dari 300 tahun dan masih tersimpan baik. 

Kitab suci di tempat itu dibuat dari kulit kayu saeh. Alquran ini memiliki ukuran panjang 33 centimeter dan lebar 24 cm. Selain Alquran, ada juga kitab ilmu fiqih berukuran panjang 26 cm dan lebar 18,5 cm, serta naskah khotbah Jumat.
Seluruh kitab yang usianya lebih dari tiga abad itu memang terlihat sudah usang dan mengalami kerusakan akibat lapuk dimakan usia. Tetapi, tulisan dalam kitab yang menurut sejarah adalah peninggalan Embah Dalem Arief Muhammad itu masih bisa dibaca dengan jelas. Menurut cerita, tulisan dalam kita tersebut terbuat dari tinta beras ketan dan abu lampu cempor.

"Seluruhnya masih tersimpan rapih, selain tiga peninggalan kuno juga terdapat peninggalan lainnya berupa naskah dan doa-doa yang seluruhnya berjumlah 16 naskah," kata pengelola meseum, Jijih Suparji.

Menurutnya, keunikan lainnya yang perlu dibanggakan antara lain naskah khubah jumat yang terpanjang di Indonesia. Panjangnya mencapai 167 cm dan lebar 23 cm.

Menurut Yandi (35 tahun), warga Kecamatan Tarogong Kaler Garut, jalan-jalan ke musem ini bisa melihat secara langsung bukti peninggalan sejarah yang menunjukan adanya kerukunan hidup beragama di Nusantara yang sudah terbina sejak ratusan tahun.

"Cukup membuat takjub bagi saya dan keluarga, sehingga liburan sekolah di bulan Ramadan ini kami manfaatkan untuk berkunjung ke sini," kata kepada VIVAnews, Kamis, 3 Juli 2014.

Selain biaya yang dikeluarkan relatif murah, ada banyak tempat yang bisa dikunjungi. Betapa tidak, untuk bisa sampai di museum penyimpanan Alquran kuno ini pengunjung bisa menjangkau lokasi dari arah Jalan Leles-Kadungora, sejauh kurang lebih 3 kilometer, kemudian pengunjung harus menjangkau kampung Pulo dan Candi Cangkuang dengan mempergunakan rakit.

Menurut Kepala Desa Cangkuang, Asep Nandang bahwa selama bulan suci Ramadan banyak pengunjung dari luar daerah Garut yang datang untuk melihat secara langsung belasan benda kuno yang bersejarah ini.

"Ada pengunjung tertentu dari kalangan agamawan yang banyak mengunjungi museum benda kuno kini. Banyak juga warga sekitar yang datang untuk ngabuburit," katanya.

Lanjut Asep, dipastikan hingga Lebaran nanti, obyek wisata Cangkuang akan banyak dikunjungi wisatawan dan warga sekitar Garut. "Usai Lebaran, biasanya banyak dikunjungi warga," katanya.

Untuk masuk kawasan obyek wisata Situ Cangkuang, para pengunjung dipatok tarif Rp5 ribu dan Rp3 ribu untuk anak-anak. Selanjutnya, agar bisa sampai ke Kampung Pulo dan Candi Cangkuang, pengunjung harus menyewa rakit dengan tarif sewa Rp80 ribu untuk pulang pergi. (asp) sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/518348-wisata-rohani-di-garut--museum-alquran-kuno-berusia-300-tahun