Guna
mempelajari jejak peninggalan penyebaran Islam di Garut, Jawa Barat,
masyarakat bisa mengujungi Museum Situ Cangkuang, Desa Cangkuang,
Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di tempat ini, ada kitab
suci Alquran yang berusia lebih dari 300 tahun dan masih tersimpan
baik.
Kitab
suci di tempat itu dibuat dari kulit kayu saeh. Alquran ini memiliki
ukuran panjang 33 centimeter dan lebar 24 cm. Selain Alquran, ada juga
kitab ilmu fiqih berukuran panjang 26 cm dan lebar 18,5 cm, serta naskah
khotbah Jumat.
Seluruh
kitab yang usianya lebih dari tiga abad itu memang terlihat sudah usang
dan mengalami kerusakan akibat lapuk dimakan usia. Tetapi, tulisan
dalam kitab yang menurut sejarah adalah peninggalan Embah Dalem Arief
Muhammad itu masih bisa dibaca dengan jelas. Menurut cerita, tulisan
dalam kita tersebut terbuat dari tinta beras ketan dan abu lampu cempor.
"Seluruhnya
masih tersimpan rapih, selain tiga peninggalan kuno juga terdapat
peninggalan lainnya berupa naskah dan doa-doa yang seluruhnya berjumlah
16 naskah," kata pengelola meseum, Jijih Suparji.
Menurutnya,
keunikan lainnya yang perlu dibanggakan antara lain naskah khubah jumat
yang terpanjang di Indonesia. Panjangnya mencapai 167 cm dan lebar 23
cm.
Menurut
Yandi (35 tahun), warga Kecamatan Tarogong Kaler Garut, jalan-jalan ke
musem ini bisa melihat secara langsung bukti peninggalan sejarah yang
menunjukan adanya kerukunan hidup beragama di Nusantara yang sudah
terbina sejak ratusan tahun.
"Cukup
membuat takjub bagi saya dan keluarga, sehingga liburan sekolah di
bulan Ramadan ini kami manfaatkan untuk berkunjung ke sini," kata
kepada VIVAnews, Kamis, 3 Juli 2014.
Selain
biaya yang dikeluarkan relatif murah, ada banyak tempat yang bisa
dikunjungi. Betapa tidak, untuk bisa sampai di museum penyimpanan
Alquran kuno ini pengunjung bisa menjangkau lokasi dari arah Jalan
Leles-Kadungora, sejauh kurang lebih 3 kilometer, kemudian pengunjung
harus menjangkau kampung Pulo dan Candi Cangkuang dengan mempergunakan
rakit.
Menurut
Kepala Desa Cangkuang, Asep Nandang bahwa selama bulan suci Ramadan
banyak pengunjung dari luar daerah Garut yang datang untuk melihat
secara langsung belasan benda kuno yang bersejarah ini.
"Ada
pengunjung tertentu dari kalangan agamawan yang banyak mengunjungi
museum benda kuno kini. Banyak juga warga sekitar yang datang untuk
ngabuburit," katanya.
Lanjut
Asep, dipastikan hingga Lebaran nanti, obyek wisata Cangkuang akan
banyak dikunjungi wisatawan dan warga sekitar Garut. "Usai Lebaran,
biasanya banyak dikunjungi warga," katanya.
Untuk
masuk kawasan obyek wisata Situ Cangkuang, para pengunjung dipatok
tarif Rp5 ribu dan Rp3 ribu untuk anak-anak. Selanjutnya, agar bisa
sampai ke Kampung Pulo dan Candi Cangkuang, pengunjung harus menyewa
rakit dengan tarif sewa Rp80 ribu untuk pulang pergi. (asp) sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/518348-wisata-rohani-di-garut--museum-alquran-kuno-berusia-300-tahun