Senin, 02 Februari 2015

Pemuda Era Globalisasi dalam Melestarikan Budaya Sunda

0 comments


 

Oleh : Anggar Pamungkas

Globalisasi mengacu pada keberagaman hubungan dan kesalingterkaitan antara negara dan masyarakat yang membentuk system dunia modern. Globalisasi dimana peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain. Dilihat dari segi kelancaran dan penghilangan sekat-sekat komunikasi, globalisasi memang tampil mencengangkan dan patut disambut dengan penuh antusias. Persoalan muncul ketika globalisasi dilihat dari sudut budaya. Persoalan globalisasi merupakan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan pada masa kini. Globalisasi memberikan pengaruh perubahan-perubahan yang mengarah pada kemajuan dan tidak menutup kemungkinan pada kemunduran. Pengaruh globalisasi yang mengarah pada kemajuan merupakan kondisi yang perlu kita pertahankan, sedangkan pengaruh globalisasi yang dapat menyebabkan kemunduran terutama kemunduran nilai-nilai kemanusiaan harus kita waspadai dan perlu ditinggalkan. 
Kebudayaan merupakan elemen penting dalam nilai-nilai kemanusiaan, salah satu yang mencirikan manusia adalah budaya. Kelompok manusia yang memilik peran penting dalam memberikan gagasan dalam hal memajukan manusia itu sendiri adalah generasi muda. Generasi muda memberi pengaruh yang siginifikan dalam hal memajukan perekembangan manusia yang lebih baik secara aktif. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan sebagai dinamika kehidupan manusia akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman, serta perkembangan proses pemikiran manusia. Salah satu kebudayaan di Indonesia adalah budaya Sunda. 
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang termasuk kebudayaan yang berusia relatif lebih tua yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan . Pelestarian budaya Sunda pada masa kini dirasakan belum optimal hal ini dibuktikan dengan rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia saat ini. Sudah menjadi cerita lama bahwa pelajaran bahasa Sunda kurang penting bagi para siswa di Jawa Barat. Minat siswa dan generasi muda pada umumnya terus berkurang. Generasi muda pada saat ini cenderung terpengaruh budaya luar sebagai akibat efek globalisasi. Budaya luar yang menggeser nilai-nilai yang akan menyebabkan kekosongan pada jati diri manusia sebagai makhluk spesial di bumi. Bahkan dapat terjadi punahnya kebudayaan Sunda pada masa mendatang. Kepunahan ini bakal terjadi bila kebudayaan Sunda semakin kehilangan fungsinya di tengah masyarakat Sunda kontemporer. 
Kehilangan fungsi budaya ini ditunjukkan oleh sikap dan kenyataan bahwa generasi muda Sunda merasa sudah tidak perlu menerapkan budayanya sebagai nilai pada zaman modern ini. Hanya sedikit pemuda pada masa kini yang peduli akan budayanya sendiri. Transformasi budaya dari lingkungan sangat mempengaruhi pelestarian budaya. 
Pada masyarakat tertentu yang masih menjunjung tinggi nilai budaya terutama budaya Sunda masih terbatas. Salah satu kelompok masyarakat yang masih melestarikan kebudayaan sunda adalah pemuda yang berada di Kasepuhan Sinaresmi, Sukabumi. Lingkungan dalam arti keluarga membuat pemuda-pemuda di disana tetap untuk menjaga budayanya. sebagai contoh banyak pemuda-pemuda disana yang masih erat sekali dengan budaya sunda misalnya dalam hal berperilaku dan berbahasa, kesenian-kesenian pun tetap mereka pertahankan eksistensinya.
 Mereka tetap bangga dan tidak malu bila dibandingkan dengan pemuda lainnya yang lebih memilih untuk hidup mengikuti perkembangan zaman dan terpengaruh era globalisasi. Selain itu ada pelajaran satu lagi yang dapat kita ambil dan dapat diterapkan, yaitu rasa cinta terhadap hasil panen seperti beras. Dalam masyarakat Kasepuhan Sinaresmi menghormati yang namanya beras atau padi itu sangat dijunjung tinggi, dimulai dari menanam diadakan semacam upacara adat dan bahkan pada saat panen diadakan acara besar-besaran yang disebut sebagai Seren Taun. Hal itu semua dilakukan untuk mensyukuri rezeki yang telah diberikan oleh maha yang kuasa. 
Tidak hanya disitu disana banyak pearturan-peraturan yang arif untuk melarang setiap orang untuk menyisakan atau menyia-nyiakan nasi.oleh karena itu sangat dilarang untuk tidak menghabiskan makanan yang telah diambil dan menyisahkan nasi walaupun hanya sebutir nasi. Implementasi dari semua iru bisa diterapkan pada dunia moderen untuk menciptakan ketahanan pangan. Dalam kasus seperti ini pengenalan budaya sejak dini sangat penting. Orangtua memiliki otoritas dalam hal menanamkan nilai-nilai budaya kepada anaknya. 
Kita sebagai pemuda yang lahir di tanah Sunda yang mampu mengerakan peradaban sudah selayaknya untuk dapat melestarikan budaya kita. melestarikan budaya berarti melestarikan harga diri bangsa .Tapi sebagai syarat, kita harus terlebih dahulu mengenal dan mengetahui kebudayaan Sunda tersebut, jangan sampai niat untuk melestarikan budaya tetapi kita tidak mengetahui sama sekali dengan apa yang ingin dilestariakan, oleh karena itu pentingnya pemberian pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda melalui peningkatan kurikulum pendidikan disekolah untuk memberi pengetahuan budaya sunda serta peran media baik elektronik maupun cetak untuk dapat menyebarluaskan mengenai budaya-budaya yang kita miliki terutama budaya sunda.hal ini juga dapat menginadari diklaimnya budaya kita oleh negara lain. Kita dapat melestarikan budaya kita ini dengan berbagai cara, seperti dengan menghargai dan menggunakan karya dalam negri dalam hal ini yaitu budaya Sunda dan hasil karyanya.
  Dari pelestarian itu, maka generasi berikutnya bisa belajar banyak khazanah seni dan budaya Sunda. Kemudian dengan terus melestarikan dan menjaga budaya ini jangan sampai dijiplak oleh negara lain. Langkah-langkah kongkrit yang bisa dilakukan oleh pemuda Sunda adalah membuat bahasa Sunda bukan hanya sekedar bahasa pergaulan sehari-hari, tapi juga dapat dipakai dalam bidang keilmuan, agar ke depannya para generasi muda dapat turut memberikan apresiasi untuk kebudayaan Sunda. Selian itu pemuda juga tidak dapat dilepaskan dengan yang namanya musik, seni musik dapat dimanfaatkan oleh generasi muda untuk melestarikan kebudayaan sunda denga cara mempopulerkan kembali alat-alat musik Sunda kepada telinga pendengar musik moderen dengan cara menggabungkan konsep moderen dengan memberikan sentuhan musik Sunda. Selain itu juga dapat dilakukan dengan menggelar berbagai perlombaan mengenai kebudayaan Sunda. Pemberian apresiasi terhadap pelaku budaya Sunda juga dapat memotivasi untuk generasi muda selanjutnya untuk tetap melestarikan budaya Sunda. 
Organisasi-organisasi pemuda yang bertemakan pelestarian budaya terutama budaya Sunda juga memberikan pengaruh yang besar terhadap eksistensinya budaya Sunda lalu memperkenalkan kesenian kebudayaan kepada masyarakat agar para generasi muda dapat mempertahankan seni budaya sunda yang ada di Jawa Barat agar senantiasa sebagai ajang promosi. 
Kebudayaan tidak hanya sebatas dalam seni dan bahasa tetapi moral, pola perilaku dan adat istiadat. Aspek-aspek yang terdapat dalam budaya Sunda dapat mampu memberikan pertambahan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih bermakna. Berikut merupakan beberapa contoh budaya sunda yang perlu kita kenali, Kebudayaan Sunda merupakan Kebudayaan yang amat sangat kaya. Berbagai macam kebudayaannya bahkan sudah terkenal di segala penjuru Indonesia. Sebut saja Tari Merak, Tari Topeng atau lagu Es Lilin. Belum lagi kesenian lainnya seperti wayang golek atau alat musik angklung yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia diluar suku Sunda. 
Tidak boleh dilupakan juga makanan - makanan khas Sunda yang telah menyebar hampir ke seluruh pelosok Indonesia, sebut saja masakan Sunda seperti lalapan, ayam goreng, sambal terasi, plecing kangkung, ulukeutuk leunca yang dapat kita temukan hampir di setiap daerah di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa Kebudayaan Sunda merupakan kebudayaan yang sangat kaya dengan potensi yang dapat diturunkan secara turun temurun dari waktu ke waktu. Masyarakat sunda memiliki berbagai macam budaya yang telah membaur dalam masyarakat sunda sehari-hari, salah satunya dalam pola perilaku konsumsi pangan yaitu banayak diantara mereka yang menkonsumsi Lalap. Dalam budaya dan kehidupan masyarakat Sunda, lalap sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan sejak dahulu. Kalau dahulu lalab memiliki arti tersendiri dalam kehidupan tradisi di pedesaan, sekarang sudah merupakan bagian dari lingkungan kehidupan modern masyarakat kota. Lalap yang terdiri dari daun, pucuk, buah muda atau biji tanaman segar, sudah merupakan bagian dari program WHO “back to nature” atau makanan kaya serat, mineral dan vitamin untuk kesehatan dan kebugaran. Secara umum masyarakat sunda yang menjunjung budaya sunda memilki karakter yang berbeda dengan yang lainnya. 
Masyarakat dengan kebudayaan sunda memiliki karakter yang ramah atau lebih dikenal dengan istilah someah, periang, murah senyum, lemah lembut dan yang paling penting adalah hormat kepada yang lebih tua yang dibuktikan dengan bagaimana menggunakan bahasa ketika sedang berhadapan dengan yang sesama dan bagaimana berhadapan dengan orang yang lebih tua yang menggunkan bahasa yang lebih halus. Menghormati orang tua merupakan salah satu nilai-nilai luhur yang dimiliki budaya sunda melalaui penggunaan bahasa. 
Namun, pada masa kini sesama orang sunda jarang menggunakan bahasa daerahnya. Itulah beberapa kegelisahan yang dirasakan oleh budaya kita bangsa Indonesia umumnya dan suku Sunda khususnya. 
Jika melihat ajaran yang ditanamkan dalam budaya sunda pasti sangat arif karena selalu mengajarkan hal yang baik, jadi budaya sunda sudah sepatutnya dilestarikan karena memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang dapat menangkal pengaruh globalisasi yang semakin menggerus niai-nilai budaya, kebudayaan juga sangat penting sebagai khasanah dan menjadi kekayaaan yang dimiliki Indonesia. Membangun karakter dan jati diri bangsa bisa dilakukan melalui seni dan budaya. 
Dan oleh sebab itu, sudah menjadi tugas setiap individu untuk mengenalkan budaya bangsa pada generasi penerus berikutnya. Ramainya berbagai macam ajang pameran atau festival kesenian yang dilakukan Seniman dan Budayawan di Tanah Air, semakin membuktikan jika bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan berbudaya 
Pelestarian budaya memiliki urgensi yang cukup signifikan bagi kelangsungan hidup sebuah bangsa. melestarikan budaya berarti melestarikan semangat juang bangsa. Solusi untuk menjaga kelestarian budaya sunda di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari adalah dengan selalu membiasakan diri melakukan sesuatu berdasarkan adat yang biasa terjadi, dan biasakanlah untuk memperkenalkan budaya sunda kepada anak cucu agar budaya ini tidak hilang dimakan oleh jaman yang semakin memasuki era globalisasi dan lebih parahnya lagi pengklaiman budaya kita oleh negara lain . 
 
sumber : anggaru208.blogspot.com