Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, Perdagangan Kota Bandung
menyatakan Binong Jati sebagai kawasan industri tekstil. Persisnya di
Jl. Binong Jati, wilayah ini difokuskan sebagai sentra produksi berbagai
pakaian dengan bahan rajut. Berbagai macam produk rajutan diproduksi di
tempat ini, diantaranya seperti sweater, jaket, baju hangat, dan
lain-lain. Di sana, ada kurang lebih 293 pengrajin rajut yang setiap
minggu dapat memproduksi kurang lebih 50-60 lusin.
Sentra rajut Binong Jati ini mulai
dirintis oleh Asep Surahwan. Ia bersama istri mendirikan ‘Saung Rajut’
sebagai tempat produksi sekaligus tempat pajangan untuk penjualan.
‘Saung Rajut’ ini berada tepat di Jl. Binong Jati II, Nur Umat 1 No 2-3,
Kota Bandung, Jawa Barat.
Rajutan hasil pengrajin ‘Saung Rajut’
memiliki beragam warna, motif, dan bahan. Ada berbagai corak pula, bisa
garis, polos, ataupun bergambar. ‘Saung Rajut’ juga bisa membuatkan
rajutan berdasarkan pesanan. Dengan memesan secara khusus, Anda bisa
minta dibuatkan baju rajutan dengan motif atau pola khusus sesuai selera
Anda.
Sejarah singkat mengenai terjadinya
sentra rajutan di Binong Jati ini ialah bermula dari kerja sambilan
warga Binong, khususnya ibu-ibu. Lambat laun, kerja sambilan ini dapat
menunjang kebutuhan sehari-hari, akhirnya produksi rajutan tidak
dijadikan sebagai sambilan namun dijadikan sebagai sumber penghasilan
utama karena menjanjikan. Mulai tahun 1985, ada beberapa orang
berinisiatif untuk membeli mesin rajut dan benang sebagai bahan baku.
Selain itu, mereka juga berinisiatif menjual dan mendistribusikan produk
rajutannya. Pendistribusiannya memasuki kawasan Pasar Baru di Bandung dan Tanah Abang di Jakarta.
Kawasan Binong Jati saat ini merupakan
kawasan unggulan Kota Bandung. Apabila Anda hendak melihat proses
pembuatan baju rajut, langsung saja mampir ke kawasan itu. Di sana, Anda
juga bisa memilih langsung produk rajutan yang baru selesai dibuat.
Harap Anda dapat membayar sesuai dengan harga yang ditetapkan ya,
mengingat proses pembuatannya mengandalkan keterampilan pengrajin agar
dapat diperoleh hasil yang berkualitas.
Alur produksi rajutan melewati lima
tahapan pembuatan, tahap pertama, Anda harus memilih bahan baku rajutan
yang baik. Ada dua bahan baku rajutan yang diproduksi oleh Saung Rajut
Binong Jati yakni akrilik dan katun. Pilihlah yang menurut Anda sesuai.
Ada sekitar 80 persen bahan baku utama dari setiap produk yang dijual
berbahan baku akrilik.
Tahap kedua, bahan baku yang sudah
dipilih kemudian dirajut menggunakan mesin. Ada dua cara merajut, yakni
dengan satu mesin oleh satu orang dimana membuat gambar bergaris dan
langsung jadi. Cara kedua, yakni dengan bantuan beberapa mesin oleh
beberapa orang, minimal tiga orang, di antaranya untuk membuat strip
garis, bagian tangan, dan gambar untuk motif depan baju (gambar
berpola). Selanjutnya bagian-bagian tersebut digabungkan menjadi satu
menggunakan mesin lingking. Setelah jadi satu, hasil rajutan itu
kemudian disteam menggunakan setrika uap.
Tahap terakhir, ialah finishing,
hasil rajutan dalam tahapan ini akan disortir kembali. Penyortiran ini
dilakukan supaya hasil rajutan yang dijual ke pasar merupakan hasil yang
berkualitas bagus dan sudah siap untuk dikenakan.
Sistem penjualan secara grosir juga
diterapkan di ‘Saung Rajut.’ Dengan demikian, Anda bisa membeli hasil
rajutan di tempat ini dalam jumlah banyak untuk dijual kembali.
Sentra Rajut Binong Jati berjarak sektiar
6 km dari Pasar Baru, Bandung. Dari sana, Anda bisa melalui Jl. Jendral
Gatot Subroto menuju Jl. Binong Jati. Sentra produksi rajut ada di sisi
kanan jalan.
sumber : bandung.panduanwisata.id