Sabtu, 17 Januari 2015

Liga Seni Ketangkasan Adu Domba Digelar di Pamidangan Palalangon

0 comments

1364773719630084717
SOREANG, CJT.-Menindaklanjuti pertandingan uji coba pada November tahun lalu, Pamidangan Dogar Palalangon di Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung menggelar liga seni ketangkasan adu domba pada Sabtu-Minggu (17-18/1/2015) ini. Ribuan kontestan domba Garut dari berbagai daerah di Jawa Barat turut berlaga dalam pertandingan tersebut.
Pada hari pertama, sekitar lima ratus domba Garut bertanding pada kelas C dan D dengan bobot 65 kg atau kurang. Sementara pada hari kedua, dipertandingkan kelas A dan B dengan bobot 65-100 kg.
Pemilik Pamidangan Dogar Palalangon, Imam Hermanto mengungkapkan, sekitar 1.500 domba Garut berlaga dalam liga ketangkasan adu domba tersebut. ribuan domba tersebut berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, di antaranya Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Sumedang, Indramayu, Bekasi, Cianjur, dan Sukabumi.
“Peserta ketangkasan adu domba kali ini sangat antusias. Namun, pertandingan ini kami batasi sampai dua hari saja,” ujarnya di Pamidangan Palalangon, Pasirjambu, Sabtu (17/1/2015).
Imam menuturkan, seni ketangkasan adu domba bukan sekadar ajang adu kekuatan domba Garut. Namun, menurut dia, kegiatan itu juga sebagai upaya pelestarian seni tradisi Jawa Barat sekaligus mendorong perekonomian para peternak domba.
Domba yang memenangi kontes ketangkasan tersebut, lanjut Imam, memiliki nilai jual tinggi hingga puluhan juta rupiah. Hal itu bisa mendorong para peternak untuk meningkatkan kualitas domba peliharaan mereka.
“Pada pertandingan kali ini saja, ada domba Garut yang ditawar sampai Rp 75 juta setelah mengalahkan domba lawannya. Ini diharapkan bisa memotivasi para peternak lainnya untuk memelihara dombanya agar lebih berkualitas,” tuturnya.
Ada lima kriteria yang dijadikan penilaian dalam seni ketangkasan adu domba, yakni kesehatan, postur tubuh, teknik bertarung, teknik tandukan, dan keberanian pada lima tandukan terakhir. Jumlah tandukan yaitu 10-20 kali, bergantung pada ukuran domba.
Imam menilai, seni ketangkasan adu domba bisa mendorong masyarakat untuk lebih mencintai produk lokal. Sebab, menurut dia, domba garut sudah diakui sebagai domba yang memiliki kualitas unggul.
Sementara itu, keberadaan Pamidangan Palalangon yang representatif itu disambut gembira oleh para pecinta dan pemilik domba adu di Jawa Barat. Endang Niliknik (45) salah seorang pemilik domba adu asal Cianjur mengungkapkan, arena pamidangan tersebut sudah lama dinantikannya. Soalnya, sejauh ini pamidangan adu domba belum banyak yang representatif.
"Selain arenanya yang bagus, tempat antrean pun disediakan dalam bangunan terbuka. Jadi, domba kami aman. Tidak kepanasan atau kehujanan," katanya. (Cecep Wijaya/A-107)***
sumber : pikiran-rakyat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar