SOREANG, CJT.-Menindaklanjuti pertandingan
uji coba pada November tahun lalu, Pamidangan Dogar Palalangon di Desa
Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung menggelar liga seni
ketangkasan adu domba pada Sabtu-Minggu (17-18/1/2015) ini. Ribuan
kontestan domba Garut dari berbagai daerah di Jawa Barat turut berlaga
dalam pertandingan tersebut.
Pada hari pertama, sekitar lima ratus domba Garut bertanding pada
kelas C dan D dengan bobot 65 kg atau kurang. Sementara pada hari kedua,
dipertandingkan kelas A dan B dengan bobot 65-100 kg.
Pemilik Pamidangan Dogar Palalangon, Imam Hermanto mengungkapkan,
sekitar 1.500 domba Garut berlaga dalam liga ketangkasan adu domba
tersebut. ribuan domba tersebut berasal dari berbagai daerah di Jawa
Barat, di antaranya Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Sumedang,
Indramayu, Bekasi, Cianjur, dan Sukabumi.
“Peserta ketangkasan adu domba kali ini sangat antusias. Namun,
pertandingan ini kami batasi sampai dua hari saja,” ujarnya di
Pamidangan Palalangon, Pasirjambu, Sabtu (17/1/2015).
Imam menuturkan, seni ketangkasan adu domba bukan sekadar ajang adu
kekuatan domba Garut. Namun, menurut dia, kegiatan itu juga sebagai
upaya pelestarian seni tradisi Jawa Barat sekaligus mendorong
perekonomian para peternak domba.
Domba yang memenangi kontes ketangkasan tersebut, lanjut Imam,
memiliki nilai jual tinggi hingga puluhan juta rupiah. Hal itu bisa
mendorong para peternak untuk meningkatkan kualitas domba peliharaan
mereka.
“Pada pertandingan kali ini saja, ada domba Garut yang ditawar sampai
Rp 75 juta setelah mengalahkan domba lawannya. Ini diharapkan bisa
memotivasi para peternak lainnya untuk memelihara dombanya agar lebih
berkualitas,” tuturnya.
Ada lima kriteria yang dijadikan penilaian dalam seni ketangkasan adu
domba, yakni kesehatan, postur tubuh, teknik bertarung, teknik
tandukan, dan keberanian pada lima tandukan terakhir. Jumlah tandukan
yaitu 10-20 kali, bergantung pada ukuran domba.
Imam menilai, seni ketangkasan adu domba bisa mendorong masyarakat
untuk lebih mencintai produk lokal. Sebab, menurut dia, domba garut
sudah diakui sebagai domba yang memiliki kualitas unggul.
Sementara itu, keberadaan Pamidangan Palalangon yang representatif
itu disambut gembira oleh para pecinta dan pemilik domba adu di Jawa
Barat. Endang Niliknik (45) salah seorang pemilik domba adu asal Cianjur
mengungkapkan, arena pamidangan tersebut sudah lama dinantikannya.
Soalnya, sejauh ini pamidangan adu domba belum banyak yang
representatif.
"Selain arenanya yang bagus, tempat antrean pun disediakan dalam
bangunan terbuka. Jadi, domba kami aman. Tidak kepanasan atau
kehujanan," katanya. (Cecep Wijaya/A-107)***
sumber : pikiran-rakyat.com