Sabtu, 24 Januari 2015

Nyalawean : Tradisi Menangkap Impun

0 comments

Di daerah Sukabumi  setiap tanggal 25 pada tahun Hijriah (sistem kalendar Islam), dilaksanakan tradisi yang dikenal dengan sebutan  ‘Tradisi Nyalawean’. Istilah ‘Nyalawean’ berasal dari kata ‘salawe’, yang dalam bahasa sunda berarti 25.
Tradisi Nyalawean adalah kegiatan masyarakat nelayan di pantai teluk Pelabuhan Ratu mencari ikan-ikan kecil yang disebut ‘impun’. Umumnya, masyarakat setempat berkerumun di pantai yang sekaligus merupakan muara-muara sungai dari wilayah Sukabumi. Seperti Muara Cimaja, Muara Citarik, Muara Cimandiri, Muara Cikayas, dan Muara Cibangban. Karena, di tempat-tempat inilah ditemukan ratusan juta impun yang terkenal rasanya terkenal sangat enak.
Pencarian ikan bisa berlangsung sepanjang hari. Bahkan di sore hari menjelang malam, merupakan puncak kedatangan orang-orang. Mereka berangsur pulang setelah malam, dengan jumlah tangkapan yang berbeda-beda.
Tradisi Nyalawean sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam . Bahkan sejak 20 tahun terakhir, kegiatan ini menjadi mata pencaharian alternatif bagi keluarga nelayan. Mereka yang mengumpulkan impun adalah para istri, remaja, dan anak-anak.
Hampir seharian para nelayan dan keluarganya mencari impun di pinggiran pantai. Ikan yang tersedia sangatlah banyak. Bahkan tanggal 25 Rajab, salah satu bulan di tahun Hijriah, merupakan puncak Nyalawean. Karena saat itu kumpulan ikan sangat melimpah ruah. Anehnya, selain di tanggal 25, ikan-ikan yang berkumpul di tempat tersebut berkurang lho Sobat Orbit.
Sehari sebelum tanggal 25, biasanya ribuan warga sudah mulai berkumpul di sekitar pantai. Bahkan, warga yang datang dari jauh rela untuk menginap di pinggir pantai.
Usaha ini mereka lakukan karena mereka khawatir tidak kebagian mendapatkan ikan yang dipercaya memiliki nilai sakral.
Sumber :  http://www.orbitdigital.net